Notification

×

Iklan

Iklan

Menteri BUMN Erick Thohir Optimis Indonesia Negara Ekonomi Keempat Terbesar di 2024

Minggu, 15 Mei 2022 | 02:05 WIB Last Updated 2022-05-14T19:06:49Z
Erick Thohir optimis indonesia jadi negara ekonomi keempat terkuat 2024
Menteri BUMN Erick Thohir optim

BININTA.COM - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan optimismenya tentang masa depan ekonomi Indonesia. Menurutnya, RI dapat menjadi negara keempat ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2045.

"Kita harus optimis bahwa ini luar biasa Indonesia, pertumbuhan ekonomi kita sampai tahun 2045 akan terus tumbuh 5 persen. Akhirnya pada tahun 2045 Indonesia menjadi negara ke empat ekonomi terbesar di dunia," kata Erick Thohir dikuti dari Antara, Minggu (14/5/2022).

Erick mengatakan, kondisi perekonomian Indonesia yang bagus mendukung kinerja dan perkembangan pelaku usaha.

"Perekonomian Indonesia bagus, bahkan ketika situasi sesudah pandemi Covid-19 Indonesia menjadi salah satu negara yang pertumbuhan ekonominya tertinggi di dunia. Amerika lewat, China lewat, Eropa lewat," ujar Erick.

Baca Juga: Masinton Pasaribu Sebut BUMN Mirip Parpol, Menterinya Narsis

Merujuk pada data-data yang ada, Erick menyebut terdapat kesempatan yang besar pada sektor UMKM di Indoenesia, mengingat pembiayaan UMKM di Indonesia baru berjalan 20 persen dari total pembiayaan perbankan.

Angka ini lebih kecil dibandingkan dengan pembiayaan UMKM di  Malaysia dan Thailand yang telah mencapai 50 persen.

Baca Juga: Elektabilitas Erick Thohir di Pilpres 2024 Menurut Lembaga Survei

Erick menyebutkan empat empat agenda besar sebagai faktor kunci untuk mencapai visi Indonesia tahun 2045.

"Terdapat empat agenda besar yang memang terus kita dorong saat ini. Pertama, bagaimana pemerintah, termasuk kami BUMN, melakukan yang namanya hilirisasi sumber daya alam. Kedua, juga harus benar-benar membuka mata mengenai bagaimana potensi ekonomi digital Indonesia," jelas Erick Thohir.

Faktor ketiga, lanjut Erick, adalah sistem finansial yang kompetitif dan ramah untuk investor baik dari Indonesia maupun luar negeri.

Faktor kunci terakhir, menurut dia, adalah tenaga kerja terampil atau skill labour. Hal ini berkaitan dnegan peningkatan profesionalisme dalam rangka menghadapi disrupsi digital.

(ar)
×
Berita Terbaru Update