Notification

×

Iklan

Iklan

Data Hoaks yang Sering Diterima Masyarakat di Tahun 2019

Minggu, 12 Juli 2020 | 14:37 WIB Last Updated 2020-08-16T03:52:33Z
Ilustrasi Hoax. (Mastel Indonesia).

InfoData, BININTA.com – Di tengah panasnya atmosfer politik dalam perhelatan Pilpres dan Pileg tahun 2019, berita bohong atau hoaks mungkin menjadi kata yang paling populer. Topik seputar hoaks menjadi topik yang paling sering dibicarakan dan disiarkan di media daring, karena seringnya hoaks diterima masyarakat pada tahun 2019. 

Dari ribuan hoaks yang diindentifikasi sepanjang tahun 2019, hoaks terkait Sosial Politik menempati urutan pertama.

Bininta.com mengajak pembaca untuk me-review kembali data penyebaran hoaks di Indonesia tahun 2019 berdasarkan survei Masyarakat Telematika (Mastel) Indonesia.

Isi Hoaks yang Sering Diterima Masyarakat

Survei Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) Tahun 2019 menemukan bahwa dari banyaknya hoaks yang diterima masyarakat, 93,20 persen, diantaranya adalah hoaks tentang isu Sosial Politik. 

Hasil Survei isi Hoax yang Sering diterima Masyarakat (Mastel Indonesia).

Dibandingkan dengan hasil survei tahun 2017, terjadi peningkatan hoaks tentang Sosial Politik sebesar 1,4 persen sedangkan hoaks terkait SARA sebesar 76,20 persen, cenderung menurun dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 88,60 persen. 

Di urutan ketiga ada hoaks tentang pemerintahan, yakni sebesar 61,70 persen. Besarnya persentase masyarakat yang menerima hoaks dengan tiga isu ini bertepatan saat pileg dan Pileg sehingga ada kaitannya dengan perhelatan demokrasi tersebut.

Meskipun menurun, persentase hoaks tentang kesehatan menempati urutan keempat, yakni sebesar 40,70 persen, hoaks makanan dan minuman 30 persen, hoaks bencana alam 29, 30 persen. Bahkan ada hoaks tentang berita duka yang diterima masyarakat, yakni sebesar 16,80 persen.

Ragam Bentuk Hoaks yang Sering Diterima

Mastel Indonesia mengidentifikasi bahwa hoaks yang menyebar, dari bentuknya yang sederhana sampai menjadi lebih beragam. Namun persentase hoaks tertinggi yang diterima masyarakat adalah hoaks dalam bentuk tulisan, yakni sebesar 70 persen. 

Hasil Survei Ragam Hoax yang sering diterima masyarakat. (Mastel Indonesia).


Selain hoaks dalam bentuk tulisan, berita/foto/atau video lama yang dibumbuhi hoaks menempati urutan kedua dengan persentase sebesar 69,20 persen.

Kemudian foto dengan caption palsu 66,3 persen, foto editan 57,8 persen dan video editan dengan dubbing palsu sebesar 33,2 persen.

Saluran Penyebaran Hoaks

Hasil Survei Saluran Penyebaran Berita Hoax. (Mastel Indonesia). 

Penyebaran hoaks dilakukan dengan cara yang beragam, namun yang paling sering diterima masyarakat adalah hoaks melalui media sosial, yakni sebesar 92,40 persen.

Sedangkan persentase masyarakat yang menerima hoaks di tahun 2019 melalui aplikasi chatting sebesar 67 persen, meningkat dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 62,80 persen.

Di urutan selanjutnya, hoaks yang diterima melalui website, yakni sebesar 28,20 persen, dan yang mengejutkan adalah menurut survei, sebesar 6,40 persen masyarakat menyatakan menerima hoaks melalui media cetak dan 8,10 persen dari TV dan radio.

Di tahun ini, Indonesia akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di 270 daerah, yang terdiri dari 9 Provinsi, 224 Kabupaten dan 37 Kota. Hal ini tentunya menciptakan tantangan bagi masyarakat untuk lebih jeli lagi dalam memahami berita yang diterima agar terhindar membagikan postingan yang dapat dikategorikan sebagai hoaks. (Red01)
×
Berita Terbaru Update