Notification

×

Iklan

Iklan

Sejarah Hari Ini: 9 Januari 1945, Pasukan AS Menyerang Filipina

Sabtu, 09 Januari 2021 | 13:38 WIB Last Updated 2021-06-06T02:15:24Z
Pasukan AS mennyerang Filipina
Pasukan AS mendarat di Luzon, Filipina, 9 Januari 1945. 

HISTORI, BININTA.COM - Pada 9 Januari 1945, Pasukan Amerika Serikat menyerang Luzon, Filipina, untuk mengusir Jepang, yang telah menduduki Filipina sejak Mei 1942. 

Penaklukan Jepang di Filipina sebenarnya telah dimulai sejak Oktober 1944 dimana lebih dari 100.000 pasukan AS berhasil merebut Pulau Leyte yang kemudian dijadikan pangkalan utama AS untuk menyerang Luzon. 

Melansir dari History, Pada 9 Januari 1945, sebanyak 60.000 pasukan AS dikerahkan dari pangkalan di Leyte untuk menyerang Luzon, dipimpin oleh Jenderal Douglas McArthur. Pertempuran pun berlangsung selama 67 hari dengan kemenangan AS. 

Dalam pertempuran selama 2 bulan tersebut, tercatat sebanyak 55 ribu tentara Jepang tewas, sementara jumlah korban yang tewas dari pihak AS sekitar 3.500 orang. 

Namun, sisa-sisa pasukan Jepang yang tidak mau menyerah melarikan diri ke area pegunungan dan melakukan perlawanan dari sana. Mereka membuat jaringan pertahanan di gua-gua dan terowongan-terowongan untuk memancing pasukan AS ke dalam jebakan, sambil menghindari bom-bom yang dijatuhkan. 

Pasukan AS berhasil menghancurkan jaringan pertahanan terakhir pasukan Jepang ini dan dalam pertempuran skala kecil, kembali menewaskan 25 ribu prajurit Jepang. 

Pertempuran laut dari Teluk Leyte hingga pendaratan pasukan AS di Luzon tercatat sebagai pertempuran paling berdarah dalam perang Asia-Pasifik dan menandai akhir dari imperialisme Jepang.

Dalam buku Luzon: The final Liberation of the Phillipines karya Clayton K.S. Chun menjelaskan, sejak menyerang Leyte, Jenderal McArthur berencana menempatkan pangkalan militer AS ke Luzon sebagai langkah untuk melancarkan serangan besar-besaran dari Luzon, melalui Formosa sampai ke pulau utama di Jepang. 

Untuk menghindari serangan pasukan AS ke pulau utama Jepang, pasukan Jepang mati-matian mempertahankan Luzon, hingga melakukan serangan bunuh diri baik dalam perang darat dan udara. Bahkan, tercatat 5000 pasukan Angkatan Udara Jepang melakukan bunuh diri dengan menabrakan pesawat mereka ke pesawat tempur Angkatan Udara dan kapal perang AS. 

Dari catatan ahli sejarah militer, James T. Carrol dan Spencer C. Tucker (2005), hingga Jepang menyerah dari AS dan Sekutu di Flipina pada 15 Agustus 1945, total tentara Jepang yang tewas dalam pertempuran darat dan laut di Luzon sebanyak 205.535 orang, sedangkan dari pihak AS sebanyak 8.310 orang. 

Pulau Luzon adalah benteng terakhir kekuatan Jepang di Filipina. Kekalahan Jepang di Luzon menjadi akhir pendudukuan Jepang di Filipina dan menjadi pintu masuk bagi AS untuk menyerang pulau utama Jepang. 

(AR)
×
Berita Terbaru Update