Notification

×

Iklan

Iklan

Kudeta Myanmar: AS Jatuhkan Sanksi Terhadap Petinggi Militer Myanmar

Kamis, 11 Februari 2021 | 19:52 WIB Last Updated 2021-02-11T13:01:03Z
Presiden AS Jatuhkan Sanksi Militer Myanmar
Presiden AS Joe Biden merespon kudeta militer di Myanmar, Rabu (10/2/2021). (Dok. AP)

INTERNASIONAL, BININTA.COM
- Presiden AS Joe Biden memerintahkan sanksi baru terhadap rezim Militer Myanmar, Rabu (10/2/2021), setelah militer melakukan kudeta dan menangkap pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi dan pemimpin Myanmar lainnya. 

Melansir Associated Press, Kamis (11/2/2021), Presiden Biden mengeluarkan perintah eksekutif yang akan membekukan aset petinggi militer Myanmar di AS senilai 1 miliar dolar AS dan dan memblokir semua akses militer Myanmar di AS. 

"Militer harus melepas kekuasaan yang direbutnya dan menghormati keinginan rakyat Burma (Myanmar)," tegas Biden.

Pada akhir pekan ini, pemerintah AS berencana untuk mengidentifikasi target spesifik dari pemberlakuan sanksi ini. 

Tak hanya sampai disitu, Biden mengumumkan kalau AS akan menggandeng sekutunya dan akan mendesak negara lainnya agar bergabung untuk menekan militer Myanmar.

"Kami akan siap untuk memberlakukan tindakan tambahan dan akan terus bekerja dengan mitra internasional kami untuk mendesak negara lain agar bergabung dalam upaya ini," kata Biden. 

Sebelum pengumuman sanksi ini, demonstrasi pecah di Myanmar. Ribuan orang turun ke jalan menentang pengambilalihan kekuasaan negara oleh militer dan menuntut pembebasan Aung San Suu Kyi. Pada Kamis (9/2/2021), enam orang demonstran dilaporkan terluka saat aksi demonstrasi di Ibukota Myanmar, Naypydaw. 

(AR)
×
Berita Terbaru Update