Notification

×

Iklan

Iklan

Jaminan Pembaruan dalam Menghayati Kebangkitan Yesus Kristus

Minggu, 12 April 2020 | 20:14 WIB Last Updated 2020-07-24T09:48:51Z
Foto: Zurisaday Taidi (ist)

Rasanya tidak mungkin membicarakan apa pun selain virus corona dan pandemi yang seakan menyelimuti dunia ini. Sebagai akibatnya, mungkin kita lupa bahwa Paskah sudah di depan mata. Namun, saat ini kita perlu melihat segala sesuatu dengan lebih utuh lagi. Saya tidak yakin 2.000 tahun mendatang orang masih membicarakan pandemi COVID-19. Sebaliknya, kita masih membicarakan kebangktian Yesus, 2.000 tahun setelah peristiwa itu terjadi. Kesadaran ini mungkin dapat mengingatkan kita betapa berartinya Paskah, bahkan di tengah krisis yang melanda kita sekarang.

Saat memikirkan tentang COVID-19, kita perlu memaknai arti penting dari kebangkitan Yesus Kristus. Peristiwa itu bukan sekadar suatu keajaiban hebat yang menyangkut kematian satu orang. Kebangkitan Kristus merupakan jaminan pasti yang diberikan Allah atas pembaruan umat manusia dan juga jaminan pasti atas pembaruan alam ciptaan-Nya. Kedua hal tersebut saling berkaitan, dan sama-sama bergantung pada kebangkitan Yesus Kristus. Bacalah Roma 8:20-23 (BIMK) Sebab alam sudah dibiarkan untuk menjadi rapuh, bukan karena kemauannya sendiri, tetapi karena Allah membiarkannya demikian. Meskipun begitu ada juga harapan ini:

bahwa pada suatu waktu alam akan dibebaskan dari kuasa yang menghancurkannya dan akan turut dimerdekakan dan diagungkan bersama-sama dengan anak-anak Allah.

Kita tahu bahwa sampai saat ini seluruh alam mengeluh karena menderita seperti seorang ibu menderita pada waktu melahirkan bayi.

Dan bukannya seluruh alam saja yang mengeluh; kita sendiri pun mengeluh di dalam batin kita. Kita sudah menerima Roh Allah sebagai pemberian Allah yang pertama, namun kita masih juga menunggu Allah membebaskan diri kita seluruhnya dan menjadikan kita anak-anak-Nya.

Apa yang dialami alam ciptaan sangat berkaitan dengan apa yang dialami umat manusia. Alam “sudah dibiarkan untuk menjadi rapuh” (ay.20) sebagai akibat dari pemberontakan manusia terhadap Allah, ini sesuai dalam kitab Kej. 3:17-19. Demikian pula, ketika umat manusia dimerdekakan dari maut dan diagungkan, seluruh alam ciptaan juga akan mengalaminya (ay.21). Namun saat ini, bagaikan ibu mengandung yang akan melahirkan, seluruh ciptaan mengeluh sambil menantikan kita (ay.22).

Kita pun “mengeluh di dalam batin kita” ketika menderita sembari menantikan “Allah membebaskan diri kita seluruhnya” (ay.23). Pembebasan diri kita, yaitu kebangkitan tubuh kita dari kematian, sudah dijamin karena kita terhubung dengan Kristus, yang telah dibangkitkan sebagai buah sulung atau yang pertama dari apa yang akan datang (1Kor. 15:20-27).

Virus corona ada karena dunia ini dibiarkan menjadi rapuh. Namun, seperti kita menantikan kebangkitan kita kepada suatu hidup yang bebas dari penderitaan, kesakitan, dan kematian, alam ciptaan Allah pun akan diperbarui-bebas dari penderitaan, kesakitan, kematian . . . dan virus corona. Kita mempunyai pengharapan tersebut karena Yesus Kristus telah bangkit dari antara orang mati-suatu jaminan pasti dari Allah bagi umat manusia dan alam ciptaan-Nya. Peganglah pengharapan itu pada Paskah kali ini.

Sadarlah bahwa Kembangkitan Kristus telah memerdekakan kita sejak 2000 tahun yang lalu bahkan sampai selama-lamanya. Dalam kondisi saat ini ditengah Pandemik Covid19, apakah situasi saat ini kita mau ingat sampai 2000 tahun kedepan? Saya yakim kita semua akan mengatakan tidak. Karena itu, berhentilah untuk dihantui oleh rasa takut yg diakibatkan oleh Virus ini, dan kembalilah kepada Tuhan dengan takut akan Dia yang telah mengijinkan semua ini terjadi, Percayalah Tuhan yang bangkit itu yaitu Yesus Kristus akan menyertai hikmat kita bukan sekedar sampai virus ini berakhir, tapi sampai selama-lamanya.

Jaminan Pembaruan adalah awal hidup memuliakan Allah, Yakini Yesus Kristus sebagai Tuhan daj Juruselamat kita dengan mengundangNya secara Pribadi dalam hidup kita. Baca Yohanes 1:12 (TB) Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

Maukah Saudara MenerimaNya? Berdoa secara pribadi dengan iman kita diselamatkan sesuai Efesus 2:8-9. Saran doanya sebagai berikut:

Tuhan Yesus saya memerlukan Dikau, saya membuka hatiku dan menerima Dikau sebagai Juruselamat dan Tuhanku. Terimakasih karena Tuhan telah mengampuni dosaku, kuasailah tahta hatiku, bentuklah daya menjadi seorang pribadi yang sesuau dengan kehendak Tuhan. Amin

Kalau doa ini menyatakan keinginan hati saudara, Berdoalah sekarang, Yakin ketika kita berdoa dengan Iman. Kita mengalami pembaruan yang kekal itu.

Selamat menghayati Paskah - Jadikan hidup kita untuk hidup yang memuliakan Allah.

Tuhan Yesus Memberkati kita semua.

Malungsemahe!

Penulis : Zurisaday Taidi (MOI)

Tentang Penulis:
Zurisaday Taidi
Alumni Unima Jurusan Kimia
Melayani di LPMI
Ketua Komisariat Narwastu GMKI Cabang Tondano.

(Red02)
×
Berita Terbaru Update