Notification

×

Iklan

Iklan

Perayaan Paskah di Tengah Pandemi COVID 19

Minggu, 12 April 2020 | 21:07 WIB Last Updated 2020-04-12T14:07:01Z

Pendiri dan Anggota dalam Latsar Front Perjuangan Mahasiswa Sangihe (Foto: FPMS)

Paskah merupakan peristiwa yang tiap tahunnya dirayakan oleh umat Kristiani hingga sekarang. Secara etimologi, paskah berasal dari kata Ibrani yang berarti “melewati”.

Kata "melewati" dimaksudkan ialah ketika peristiwa Allah membebaskan atau menyelamatkan anak-anak sulung bangsa Israel sewaktu Allah menghukum semua anak sulung di Mesir, (Keluaran 12;27; 13;15).

Bagi orang Yahudi, Paskah adalah perayaan memperingati peristiwa saat Allah membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir pada 1513 sm.

Allah memerintahkan bangsa Israel untuk memperingati peristiwa penting ini setiap tahun, Paskah diperingati pada hari ke-14 dari bulan Abib yang belakangan disebut bulan Nisan, (keluaran 14:42; Imamat 23;5).

Dalam arus perkembangannya, Paskah diperingati sebagai momentum pembebasan manusia dari belenggu dosa yang dilakoni oleh Yesus sang Isa Almasih. Yesus mengorbankan nyawa, disalibkan, mati, dikuburkan, dan bangkit pada hari yang ketiga.

Di dalam Gereja atau di luar Gereja, perayaan Paskah biasanya dibarengi dengan berbagai kegiatan di antaranya drama dan Pawai. Namun tanpa mengesampingkan makna, ada yang berbeda dengan perayaan paskah hari ini.

Jemaat Kristiani diharuskan merayakan ibadah Paskah di rumah bukan di Gereja. Hal ini dikarenakan dampak pandemi virus Covid-19 yang mengancam semua sendi aktivitas kehidupan. Sehingga beribadah di rumah, merupakan salah satu usaha dari pemerintah pusat ataupun daerah untuk mencegah pandemi Covid-19.

Ketua Front Perjuangan Mahasiswa Sangihe (FPMS), Minggu (12/2/2020) organisasi yang berbasis sosial kebudayaan, Arif Pulumbara mengimbau agar elemen kepemudaan harus menyikapi kondisi hari ini tidak dari sebelah mata saja.

"Memang akan ada pro dan kontra atas kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah, bagian kita ialah jangan terfokus pada hal dimana kita harus menempatkan diri apakah kita berdiri di kubu pro atau di kubu kontra tapi bagian kita ialah bagaimana kita berusaha terlibat mengatasi pendemi Covid-19 meski ruang gerak kita terbatas," ungkap Arif R Pulumbara selaku ketua FPMS.

"Semoga makna paskah dapat menjadi motivasi bagi kita dalam menghadapi situasi hari ini, sambil kita berharap pandemi Covid-19 ini akan segera berlalu," Lanjut dia. (Red02)
×
Berita Terbaru Update