Notification

×

Iklan

Iklan

Protes Kudeta Militer, Rakyat Myanmar Bunyikan Klakson dan Menggedor Peralatan Dapur

Rabu, 03 Februari 2021 | 09:59 WIB Last Updated 2021-02-03T02:59:14Z
Protes Kudeta Miiter di Myanmar
Rakyat Myanmar menggedor panci sebagai protes atas kudeta militer (CNA/AFP).

INTERNASIONAL, BININTA.COM - Suara panci, wajan dan peralatan dapur serta klakson mobil terdengar di seantero kota Yangon, Myanmar, sebagai tanda protes terhadap kudeta militer yang menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi, dilansir dari Associated Press, Rabu (3/2/2021).

Aksi protes warga ini menjadi viral di media sosial, Facebook. Terlihat warga yang berdiri di depan rumah dan di balkon rumah mereka, menggedor panci dan peralatan dapur lainnya sambil meneriakan slogan-slogan anti-kudeta.

Setelah itu terdengar sahutan klakson para pengendara mobil, sebagai dukungan atas protes kudeta militer yang diiniasi oleh kelompok Pro-Demokrasi Myanmar ini.

"Ini (memukul panci dan wajan) merupakan tradisi di Myanmar untuk mengusir setan dan karma buruk," kata seorang warga, dikutip dari CNA, Rabu (3/2/2021).

Tidak ada informasi, siapa setan yang dimaksud oleh warga dan mengapa harus diusir.

Aksi protes ini terjadi sehari setelah politisi senior dan pimpinan partai Liga Nasional untuk Demokrasi, Win Htein menyampaikan instruksi Aung San Suu Kyi agar masyarakat melakukan pembangkangan sipil sebagai protes atas kudeta militer.

"Semua pemilih yang mendukung kami dalam Pemilu 2020 harus mengikuti instruksi Aung San Suu Kyi untuk melakukan pembangkangan sipil," kata Win Htein.

Win Htein bahkan mengkritik keras para Jenderal yang melakukan kudeta dan menyebut mereka "gila kekuasaan" dan tidak mempedulikan nasib warga Myanmar yang tengah berjuang menghadapi pandemi Covid-19.

"Virusnya (Covid-19) masih ada, dan orang-orang sedang berjuang keras. Tapi prioritas mereka (para Jenderal) hanyalah kekuasaan," katanya.

Kudeta Militer di Myanmar terjadi di saat meningkatnya kasus Covid-19 di negara anggota ASEAN itu. Hingga Selasa (2/2/2021) tercatat lebih dari 140.300 kasus terkonfirmasi positif dan 3.100 kasus kematian.

(AR)
×
Berita Terbaru Update